THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 21 Juni 2012

AKUNTANSI UNTUK INFLASI DI LUAR NEGERI

FASB 89 mendorong perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga, tapi sebenarnya masih meninggalkan permasalahan, yaitu: 1. Perusahaan mempertahankan nilai aktiva non moneter berdasarkan biaya historis atau ekuivalen dengan biaya kini ? 2. Perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan atas operasi luar negeri dengan dua metode: 1) Restate – Translate 2) Translate – Restate Investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga spesifik, bukan tingkat harga umum. Alasannya adalah : Penyesuaian tingkat harga spesifik menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh perusahaan sebagai dividen tanpa mengurangi kapasitas produktifnya. Masalah Restate-Translate Vs Translate-Restate bukan suatu hal yang penting jika menggunakan historical cost. Jadi, prosedur penyesuaian tingkat harga yang direkomendasikan adalah : 1) Sajikan ulang laporan keuangan untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik. 2) Translasikan akun-akun menggunakan suatu nilai konstan (Kurs pada tahun dasar atau tahun sekarang) 3) Gunakanlah indeks harga spesifik yang relevan untuk menghitung keuntungan dan kerugian moneter. Isu-Isu Mengenasi Inflasi Ada Empat Isu Akuntansi Inflasi: 1. Apakah dolar konstan atau Current Cost yang lebih baik untuk mengukur pengaruh inflasi? 2. Perlakuan Akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi 3. Akuntansi inflasi luar negri 4. menghindari fenomena “kejatuhan ganda” Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/dampak-inflasi-dan-pihak-yang.html http://riscawidya.blogspot.com/2011/05/perspektif-internasional-terhadap.html http://mbahzaque.blogspot.com/2011/05/menghindari-kejatuhan-ganda.html pksm.mercubuana.ac.id/new/…/files…/32026-7-316349907215.doc

0 komentar: